Mencaq Undat di Desa Budaya lekaq Kidau |Jejak Budaya

Setelah melakukan Rangkaian kegiatan dari pagi  hingga sore hari ,makan sore juga Ibadah Sholat Magrib .para peserta berkumpul di Lamin utnuk mengikuti beberapa rangkain kegiatan yang telah di siapkan oleh Panitia dan Suku Dayak kenyah, Pada Pukul 19.00 kegiatan di mulai dengan Suguhan dari Dewan Kesenian yaitu " Mencaq Undat "

Ngamean Bai
Mecaq Undat adalah upacara adat yang digelar oleh Suku Dayak Kenyah untuk menyambut musim panen padi.Secara harfiah, Mecaq Undat adalah bahasa Dayak Kenyah yang berarti menumbuk beras sehingga menjadi tepung. Secara umum, Mecaq Undat bisa diartikan pesta panen.

Mecaq Undat dimulai dengan Ngamen Bai' melalui seorang Tetua adat. Mengamen Bai'.dengan segala niat, rencana, maksud dan keinginan ataupun permohonan disampaikan kepada para Dewa seperti Bungan Malan Peselung Buan (sang pencipta). Melalui Kamen Bai' untuk pembukaan lahan / ladang
selanjutnya persembahan tari Datun Julut, yang dibawakan oleh penari dewasa di susul muda-mudi dengan iringan musik tradisional.Tarian ini menggambarkan sifat kebersamaan masyarakat Dayak Kenyah. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemukulan gong sebagai tanda acara Mecaq Undat dimulai. 

Selanjutnya dilakukan acara mecaq undat para wanita dayak dengan bebusana adat bebaris menumbuk beras dengan menggunakan lesung panjang dengan menggunakan alu masing-masing. Setelah itu beras yang sudah ditumbuk lalu diayak menggunakan ayaman bambu yang dalam bahasa dayak disebut dengan Ko. Dan beras yang sudah menjadi tepung dimasukan di sebilah bambu yang berdiameter sekitar 50 cm dan dimasak dengan cara dibakar. Setelah matang, makanan dari tepung beras yang disebut undat Ao dibagikan dan dimakan besama-sama.

malam itu muncul rasa kebersamaan dan juga rasa kekeluargaan tidak sekat pembatas antara panatia,peserta maupun warga desa Lekaq kidau semua hanyut dalam suka cita dengan rasa bangga akan khasanah budaya bangsa

Setelah selesai mencicipi Undat panitia bersama warga desa lekaq kidau memindahkan lesung ke sisi lamin acara di lanjutkan dengan pertunjukan  " Tari perang" yang langsung di peragakan oleh kepala Suku dayak Kenyah desa lekaq kidau Kuweng Bayaq "
Tarian  perang atau bahasa dayaknya Tari Kancet Papatai adalah tarian perang yang bercerita tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari. Dalam tari Kancet Pepatay, penari memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah lengkap dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tarian ini diiringi dengan lagu  dan hanya menggunakan alat musik tradisonal suku dayak kenyah.
bagi saya hal ini adalah suasana baru yang saya peroleh karena bisa langsun menyaksikan Sebuah pertunjukan /tradisi di mana dia berasal dengan di peragakan oleh pelakunya langsung di tempatnya berada yaitu desa lekaq kidau .kekuatan,keseimbangan,ketegaran dan kharisma tetap terancarkan dari aura kepala suku. 
kemudian setelah kepala Suku selesai perfomance ,masih dengan tari perang namun yang berikut ini di peragakan oleh 2 laki - laki dayak kenyah dan 1 ( satu perempuan ).tari perang ini bercerita tentang dahulu kala untuk mendapatkan seorang gadis harus di lalui dengan adu kekuatan .barang siap memenangkan peperangan akan mendapatkan gadis idaman tersebut.
Rangkain acara satu - demi satu terus berlanjut tepuk tangan dan  rasa bangga terus bergemuruh semakin semangat suasana,melihat hal ini saya pribadi dan teman - teman panitia juga hanyut dalam suasana itu ,setelah tari Perang Usai di lanjut Dengan  "Tari Hudoq Kita "

Topeng Hudog Kita'

Tarian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq dari suku Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah memberikan hasil panen yang baik. Perbedaan yang mencolok anatara Tari Hudoq Kita’ dan Tari Hudoq ada pada kostum, topeng, gerakan tarinya dan iringan musiknya. Kostum penari Hudoq Kita’ menggunakan baju lengan panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan topengnya berbentuk wajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng dalam tari Hudoq Kita’, yakni yang terbuat dari kayu dan bisa  yang berupa cadar terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah

Setalah Tari Hudoq Kita  selesai saatnya Giliran dari Ketua panitia "Jejak Budaya " untuk ikut menunjukan sebuah Tarian sebagai rasa pengormatan dan juga sebagai bagian keluarga .Dian Paramitha Nursandi Yang memang berbasic penari dari kecil dan sudah terbiasa menari di berbagai event tanpa kesulitan menunjukan keahliannya dalam Menari pada kesempatan ini Dian Di beri Gelar dayak Oleh Kepala Suku dengan Nama " Kerigit Madang " yang artinya Wanita yang berbudi Luhur ,atau wanita yang menjadi rebutan para dewa - dewa 

di Saat yang bersamaan teman dari panitia tiba - tiba mendorong saya  ke tengah untuk ikut menari.setelah terjadi dorong mendorong dan teriakan dari para peserta salah seorang penari laki - laki memberikan pakain tari nya serta kelengkapanya .bagi saya ini adalah kehormatan juga musibah hehehe ... karena seumur - seumur belum pernah nari .keringat dingin dan kaki terasa kaku untuk bergerak.namun  bagi saya hal ini adalah pengalaman yang sangat berharga untuk ke depan bisa belajar nari .sekita ruangan pecah dengan tawa melihat kelakuan ketika saya  salah mencabut mandau....... hahahahahhaa
kakiku yang terasa kaku 
 sebagai Penutup acara mencak undat pimpin dewan kesenian membacakan doa demi keselamatan dan kelancaran untuk semua .dengan di akhiri seluruh pantia dan peserta beserta masyarakat lekaq kidau menari bersama. Hal Ini sangat bermakna bahwa semua menjadi satu dalam ikatan kekeluargaan tanpa harus membeda - membedakan dari mana berasal,suku,agama ,ras maupun golongan Semoga apa yang terkandung di dalam tarian mampu menginspirasi Kita untuk terus menjalin rasa Cinta terhadap sesama Anak Negeri ,jadikan Kearian lokal sebagai jati Diri bangsa

ada beberapa rangkaian tarian yang di tampilkan oleh beberapa dari lintas generasi suku dayak kenyah namun hingga postingan ini saya belum mendapatkan informasi tari apa tersebut ,semoga pada postingan berikutnya saya bisa menjelaskan nama dan makna dari tarian - tarian tersebut .jejak - jejak budaya itu akan terus kita susuri.

sebagai Penutup acara mencak undat pimpin dewan kesenian membacakan doa demi keselamatan dan kelancaran untuk semua .dengan di akhiri seluruh pantia dan peserta beserta masyarakat lekaq kidau menari bersama. Hal Ini sangat bermakna bahwa semua menjadi satu dalam ikatan kekeluargaan tanpa harus membeda - membedakan dari mana berasal,suku,agama ,ras maupun golongan Semoga apa yang terkandung di dalam tarian mampu menginspirasi Kita untuk terus menjalin rasa Cinta terhadap sesama Anak Negeri ,jadikan Kearian lokal sebagai jati Diri bangsa
Menari Bersama


Kegiatan berikutnya dengan " Diskusi Budaya

berikut photo - photo rangkain mencaq Undat:

Posting Komentar

0 Komentar